Main Article Content
Abstract
Pemanfaatan TIK sudah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Termasuk salah satunya dalam mendukung pengelolaan yayasan. Namun pemanfaatan ini belum merata di seluruh tingkat pendidikan. Kurangnya keterampilan masyarakat dalam menggunakan gadget dan aplikasi komputer seperti Microsoft Office menjadi motivasi dalam menjalankan bakti sosial ini. Metode dalam kegiatan observasi ini adalah metode praktikum, dimana anak-anak dilibatkan secara langsung agar mengerti kegunaan gadget dan tidak kecanduan dalam menggunakan gadget. Selain itu, anak-anak juga praktik cara menggunakan keyboard dan mouse agar saat mereka tidak kebingunggan saat menggunakannya di lain waktu dan mengajarkan mereka mengetik. Selain itu juga di jelaskan fungsi rightklik dan left klik pada bagian mouse nya serta dalam mengetik keyboardnya. Hasilnya mereka masih kaku dalam menggerakkan mouse maupun klik kiri dan klik kanan pada bagian mouse nya. Murid diberikan edukasi tentang ‘Cara Bijak Menggunakan Gadget’ dan pengoperasian dari laptop/komputer baik dari segi software maupun hardware. Dengan maksud diberikannya edukasi ini maka diharapkan murid disana dapat pengetahuan minimal tentang cara mengoperasikan komputer baik hardware maupun software sehingga berdampak pada ajar mengajar lebih efektif dan inovatif.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
- Pramudyasari. (2016). Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 6-16
- Widodo, Sumardi. (2011). “Revitalisasi Pemuda Demi Memajukan Indonesia. HUMANIKA, 14(1), 12-11
- Wijaya, M. (2007). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Jurnal. Pendidik. Penabur, 6(8), pp. 50–59.
- Riyana, Cepi. (2017). Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran: Karakteristik Media Video, 3-17.
- B. Gao and H. Zare. (2017). Makalah bakti sosial diberikan pada Forsila Unissula 2017. Dosen PSPDG FKIK UMY. 12-17.
- Mehring, T. (2010). Direct instruction and the education of children with special needs. International Encyclopedia of Education, 1986,584587.
- D. L. Haury and P. Rillero, “Perspectives of Hands-On Science Teaching,” Anim. Genet., 1994.
- Harni, H. (2019). Peningkatan Keterampilan Membentuk Relief Plastisin Menggunakan Model Pembelajaran Langsung di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), 1. https://doi.org/10.24036/jippsd.v3i1.105300
- Rusdi, D. A. K, and A. M. S. (2016). Penelitian Deskriptif Dengan Metode Survei. No. 16725251003, pp. 1–32, 2016.
- Chusna, P. A. (2017). Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter Anak. Din. Penelit. Media Komun. Sos. keagamaan, 17(2), pp. 315–330.
References
Pramudyasari. (2016). Peran Pemuda Sebagai Penerus Tradisi Sambatan Dalam Rangka Pembentukan Karakter Gotong Royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 6-16
Widodo, Sumardi. (2011). “Revitalisasi Pemuda Demi Memajukan Indonesia. HUMANIKA, 14(1), 12-11
Wijaya, M. (2007). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Jurnal. Pendidik. Penabur, 6(8), pp. 50–59.
Riyana, Cepi. (2017). Peranan Teknologi Dalam Pembelajaran: Karakteristik Media Video, 3-17.
B. Gao and H. Zare. (2017). Makalah bakti sosial diberikan pada Forsila Unissula 2017. Dosen PSPDG FKIK UMY. 12-17.
Mehring, T. (2010). Direct instruction and the education of children with special needs. International Encyclopedia of Education, 1986,584587.
D. L. Haury and P. Rillero, “Perspectives of Hands-On Science Teaching,” Anim. Genet., 1994.
Harni, H. (2019). Peningkatan Keterampilan Membentuk Relief Plastisin Menggunakan Model Pembelajaran Langsung di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), 1. https://doi.org/10.24036/jippsd.v3i1.105300
Rusdi, D. A. K, and A. M. S. (2016). Penelitian Deskriptif Dengan Metode Survei. No. 16725251003, pp. 1–32, 2016.
Chusna, P. A. (2017). Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter Anak. Din. Penelit. Media Komun. Sos. keagamaan, 17(2), pp. 315–330.