Main Article Content

Abstract

Abstrak


PPK Ormawa merupakan salah satu kegiatan pengabdian melalui pembinaan oleh Perguruan Tinggi yang dilaksanakan melalui tahapan identifikasi potensi, pelaksanaan program, dan evaluasi. Selama periode tersebut, kelompok wirausaha akan dibentuk, dilakukan kolaborasi dengan BUMDes, serta pelatihan berbasis customer engagement. Hasil dari pengabdian ini meliputi terbentuknya satu komunitas dan lima kelompok wirausaha, peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pemasaran, serta meningkatnya minat masyarakat terhadap seni prasi. Sehingga, masyarakat Desa Nyuhtebel mampu memasarkan produk lukisan daun lontar seni prasi secara optimal dan berkelanjutan guna meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemasaran berbasis customer engagement dan pemasaran digital, sehingga dapat mewujudkan Desa Nyuhtebel menjadi Desa Wirausaha.

Keywords

PPK Ormawa; Pemberdayaan Masyarakat; Seni Prasi; Keterlibatan Pelanggan; Pemasaran Digital.

Article Details

How to Cite
Deepa, K. (2024). Optimalisasi Pengembangan Seni Prasi Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Customer Engagement Guna Wujudkan Desa Wirausaha. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2). https://doi.org/10.31960/caradde.v7i2.2579

Funding data

References

  1. Agung Mandala Utama, Dewa. 2018. “Sistem Penurunan Pengetahuan Dan Keterampilan Prasi I Gusti Bagus Sudiasta Dari Desa Bungkulan Buleleng”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Rupa, FBS UNDIKSHA
  2. Hendrayani, R., Nugroho, Y., & Wibowo,A. (2021). Strategi Pengembangan Desa Wirausaha: Tantangan dan Peluang. Jurnal Ekonomi Desa, 8(1), 23-40.
  3. Hollensen, S. (2015). Marketing Management: A Relationship Approach. Pearson Education.
  4. Kumar, V., & Shah, D. (2004). Building and sustaining profitable customer loyalty for the 21st century. Journal of Retailing, 80(4), 317-330. https://doi.org/10.1016/j.jretai.2004.10.007
  5. Kumar, V., et al. (2010). Customer engagement in service businesses: An empirical investigation. Journal of Service Research, 12(3), 259-274. https://doi.org/10.1177/1094670510375599
  6. Miri Yemini. (2023). Place-based education in diverse urban communities: The case of Israel. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2023.102224
  7. Nopen Ariyanti. (2024). The Influence of Leadership and Working Environment on Employee Performance with Work Motivation as Intervening Variable: A Case Study of PT Sawit Mas Sejahtera Lahat. https://doi.org/10.47747/ijmhrr.v5i3.1866
  8. Sari, R., & Gani, M. (2020). Analisis Potensi Budaya Lokal untuk Pengembangan Ekonomi Desa. Jurnal Pembangunan Wilayah, 15(2), 67-80.
  9. Suryadi, N., & Wirawan, R. (2019). Tantangan dan Strategi Pengembangan Seni Tradisional. Jurnal Seni Rupa, 9(2), 101-115.
  10. Tien-Hui Chiang. (2024). The practice of care of self through the agency-performance association in the regime of human capital discourse. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2024.102366
  11. Yulianto, R. (2021). Penerapan Customer Engagement dalam Pemasaran Produk Kearifan Lokal. Jurnal Pemasaran dan Bisnis, 10(1), 78-92.
  12. Widiantana, I. K. (2019). Revolusi Industri 4.0 Tentang Dan Peluang Bagi Tradisi Menyurat Lontar. Dharmaacarya, 2(1), 89–91. http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/dharmaacarya
  13. Wulandari, I. A. G. (2019). Lontar Tutur Candrabherawa: Perspektif Pendidikan Agama. Yoga Dan Kesehatan, II(Juni).
  14. Yohanes Soubirius De Santo. 2021. “PRASI TEMA BUDAYA LOKAL NTT”. Skripsi. Jurusan Seni dan Desain, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, FBS UNDIKSHA
  15. Zulkarnain, M. (2022). Transformasi Digital dalam Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil. Jurnal Teknologi dan Bisnis, 16(3), 45-60.