Main Article Content

Abstract

Abstrak. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Usaha Kesehatan Jiwa Sekolah (UKJS), meningkatkan pengetahuan kader kesehatan jiwa remaja dan kemampuan dalam mendeteksi kesehatan jiwa teman sebayanya melalui pelatihan dan pendampingan sehingga dapat dilakukan intervensi segera terhadap masalah kesehatan jiwa yang muncul guna mewujudkan sekolah sehat jiwa. Metode pelaksanaan kegiatan melalui enam tahapan yaitu identifikasi masalah, pembentukan UKJS, rekrutmen kader kesehatan jiwa remaja, pelatihan & pendampingan, monitoring dan evaluasi serta rencana tindak lanjut. Kegiatan ini diikuti 65 siswa yang terpilih sebagai kader kesehatan jiwa remaja. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan jiwa menunjukkan perubahan sebelum dan setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan. Pengetahuan kader kesehatan jiwa remaja meningkat dari 45,3% menjadi 79,4% dan kemampuan meningkat dari 81,1% menjadi 81,8%. Dengan demikian, terbentuknya UKJS melalui program sekolah sehat jiwa mampu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan jiwa dan kemampuan kader kesehatan jiwa remaja dalam mendeteksi masalah kesehatan jiwa teman sebayanya.


 


Abstract. This activity aims to form a School Mental Health Services SMHS, increase the knowledge of adolescent mental health cadres and their ability to detect the mental health of their peers through training and mentoring, so that immediate intervention can be carried out on mental health problems that arise in order to create a mentally healthy school. The method of implementing activities is through six stages, namely problem identification, formation of SMHS, recruitment of adolescent mental health cadres, training & direction, monitoring and evaluation, follow-up plans. This activity was attended by 65 students who were selected as mental health cadres. The results of measuring the level of knowledge and abilities of mental health cadres show changes before and after training and mentoring. Knowledge of mental health cadres increased from 45.3% to 79.4% and ability increased from 81.1% to 81.8%. Thus, establishment of SMHS through the mentally healthy school program shows an increase in the knowledge about mental health and ability of mental health cadres to detect mental health problems in their peers.

Keywords

Mental Health; Student; School Mental Health Services.

Article Details

How to Cite
Reni Nuryani, Sri Wulan Lindasari, Popi Sopiah, Puspa Madya Nurhuda, & Kasmanah. (2024). Peningkatan Kesehatan Jiwa Siswa melalui Program Sekolah Sehat Jiwa. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 136-144. https://doi.org/10.31960/caradde.v7i1.2516

References

  1. Akasyah, W., Margono, H. M., & Effendi, F. (2020). Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya terhadap Ketahanan Psikologis Remaja yang Mengalami Konflik. Nursing Sciences Journal, 4(2), 107–117. https://doi.org/https://doi.org/10.30737/nsj.v4i2.433
  2. Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Ausrianti, R., Andayani, R. P., Nandika, S. D., Salsabila, D., Oswi, D., & Desi, D. A. H. (2022). Remaja Peduli Kesehatan Jiwa dan Psikososial Berbasis Teknologi. Jurnal Peduli Masyarakat, 4(4), 615–620. https://doi.org/https://doi.org/10.37287/jpm.v4i4.1335
  4. Dessler, G. (2020). Human resource management (16th ed.). Pearson.
  5. Febriana, B., Susanto, W., & Farhan, M. (2021). Duta Remaja Peduli Kesehatan Mental di Masa Pandemi. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(4), 389–394. https://doi.org/https://doi.org/10.37287/jpm.v3i4.709
  6. Herawati, N., & Deharnita. (2019). Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Bullying pada Anak. NERS: Jurnal Keperawatan, 15(1), 60–66.
  7. Ismail, I., Wiguna, T., Riyadi, E. I., Simbolon, S., & Subardi. (2018). Petunjuk Pelaksanaan Kesehatan Jiwa di Sekolah Terintegrasi Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (3rd ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  8. Isnawati, Yosep, I., Khoirunnisa, K., Nur’aeni, Y., & Nugraha, P. (2023). Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Masyarakat melalui Pelatihan Duta Kader Kesehatan Jiwa. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2306–2317. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14320
  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia. Retrieved 24 July 2024 from Jakarta: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  11. Kurniawan, K., Yosep, I., Khoirunnisa, K., Nur’aeni, Y., & Nugraha, P. (2023). Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Masyarakat melalui Pelatihan Duta Kader Kesehatan Jiwa. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2306–2317. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14320
  12. Prasetyo, A. E. (2021). Edukasi Mental health Awarness sebagai Upaya untuk Merawat Kesehatan Mental Remaja di Masa Pandemi. JOURNAL OF EMPOWERMENT, 2(2), 261–268. https://doi.org/https://doi.org/10.35194/je.v2i2.1757
  13. Rua, Y. M., Naibili, M. J. E., Bete, R. N. S., & Asa, S. M. S. (2023). Pelatihan Kader Sekolah Sehat Jiwa (SEHATI) dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di SMA. International Journal of Community Service Learning, 7(1), 63–76. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v7i1.57047
  14. Rufaida, S. A., Wardani, Y., & Panjaitan, R. U. (2021). Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Masalah Kesehatan Jiwa Pada Remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(1), 175–184. https://doi.org/https://doi.org/10.32584/jikj.v4i1.929
  15. Sarfika, R., Mahathir, Malini, H., & Effendi, N. (2023). Sosialisasi Penanganan Kesehatan Mental Siswa pada Guru BK sebagai Upaya Meningkatkan Layanan BK di Sekolah. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(4), 3419–3427. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i4.15905
  16. Sarfika, R., Malini, H., Effendi, N., Permata, P. I., Fitri, A., & Sagitaria, F. (2023). Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental pada Remaja dengan Self-Reporting Questionnaire (SRQ-29). CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3), 397–404. https://doi.org/10.31960/caradde.v5i3.1753
  17. Sihaloho, M. S., Sihombing, D. J., & Ginting, F. Y. A. (2024). Meningkatkan Kemampuan Berpikit Kritis Siswa SD melalui Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing. ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION, 4(3), 544–549.
  18. Suprapto, S., Cahya Mulat, T., & Hartaty, H. (2021). Edukasi Gizi Seimbang Menggunakan Media Video terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Profesional, 3(1), 96–102. https://doi.org/10.36590/v3i1.303
  19. Sutisna. (2021). Alami Gangguan Psikologi, Kalangan Remaja di Sumedang Banyak yang Mengidap Hipertensi. Retrieved 24 July 2024 from Sumedang: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1482970926/alami-gangguan-psikologi-kalangan-remaja-di-sumedang-banyak-yang-mengidap-hipertensi?page=all
  20. World Health Organization. (2021). Mental Health of Adolescents. Retrieved 24 July 2024 from Geneva: https://www.who.int//news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health/?gad_source=1&gclid=Cj0KCQjwhb60BhClARIsABGGtw-s4TY5jb099mMOzqTRqq2W2EZ4sfj95cPppgsTGyIBD302dmb6JMAaAln6EALw_wcB
  21. Yuliasari, H. (2020). Pelatihan Konselor Sebaya untuk Meningkatkan Self Awarness terhadap Perilaku Beresiko Remaja. Jurnal Psikologi Insight, 4(1), 63–72. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/insight.v4i1.24638
  22. Zare, S., Kaveh, M. H., Ghanizadeh, A., Nazari, M., Asadollahi, A., & Zare, R. (2022). Adolescent Mental Health Literacy Questionnaire: Investigating Psychometric Properties in Iranian Female Students. BioMed Research International, 2022, 1–9. https://doi.org/10.1155/2022/7210221