Main Article Content
Abstract
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centred) dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sementara itu, kurikulum merdeka menginginkan pembelajaran berbasis pengalaman atau experiential learning yang memberikan siswa pengalaman langsung dalam sebuah aktivitas pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, kualitas pembelajaran matematika di sekolah masih perlu ditingkatkan. Guru belum dapat sepenuhnya menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif serta kolaboratif. Mitra pengabdian ini adalah Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Sragen. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman bagi guru matematika di kabupaten Sragen tentang model Project Based Learning berbasis Multiple Solution Task. Metode yang gunakan ada 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu praktik langsung dan teori. Hasil pengabdian ini menunjukkan keberhasilan. Hal ini dapat disimpulkan dari kepesertaan 83,3%, keatifan peserta 100%, ketuntasan tugas 100%. Rata-rata penilaian terhadap pelaksanaan platihan adalah 88,4. Selain itu, terdapat pengetahuan baru yang diperoleh peserta yaitu pemahaman tentang prosedur dan karakteristik PjBL, kesadaran bahwa matematika dapat dikembangkan menjadi pembelajaran projek dengan mengambil permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan penguatan bahwa matematika tidak harus selalu menghitung dan rumus, namun bisa menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.