Main Article Content
Abstract
Pengolahan empulur pohon sagu secara tradisional yang dilakukan oleh petani sagu Iwai dengan cara tokok sagu membutuhkan waktu kerja minimal sekitar 7 hari dan menghasilkan pati sagu bermutu lebih rendah. Solusi atas permasahan mitra tersebut adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu serta bantuan mesin parut sagu melalui program Kosabangsa. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan sagu secara semi mekanis sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Mitra. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa kelompok petani sagu Iwai telah terampil dalam menerapkan teknologi pengolahan empulur sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu sehingga pekerjaan mereka lebih efisien waktu serta meningkatkan kuantitas dan kualitas pati sagu. Penggunaan mesin parut sagu sangat mempermudah dan mempercepat pekerjaan mitra dalam mengolah empulur sagu menjadi pati sagu. Keberhasilan kegiatan ini yaitu adanya peningkatan sebesar 100% kemampuan mitra dalam mengolah empulur sagu secara mekanis, peningkatan sebesar 90% kemampuan mitra dalam mengoperasikan dan merawat mesin parut sagu, serta peningkatan sebesar 100% jumlah empulur sagu yang terolah.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.