Main Article Content
Abstract
Abstrak. Desa Bogo sendiri sejak tahun 2018 telah dirintis untuk menjadi desa Sentra Kelor. Gubuk Kelor Tunjungwati (GKT) berdiri pada awal tahun 2020, dan merupakan unit usaha di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) “Langgeng Makmur” Desa Bogo. GKT sendiri dilengkapi dengan beberapa fasilitas diantaranya toilet, mushola dan wahana permainan tradisional yang terletak di lahan kosong di belakang GKT. Lahan kosong tersebut kemudian dikembangkan menjadi “Taman Dolanan”. “Taman Dolanan” akan difungsikan sebagai tempat outbound, hal ini karena di sekitar desa Bogo dan Kecamatan Kapas masih terbatas tempat yang menyedikan fasilitas outbound. Metode yang digunakan adalah diskusi bersama (brainstorming) dalam menentukan paket-paket outbound yang akan ditawarkan. Metode pendampingan melalui peran aktif sebagai fasilitator juga diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat. Dari kegiatan ini dihasilkan flyer paket outbound dengan harga yang sangat terjangkau (Rp. 10.000 - Rp. 30.000)_. Selama bulan September-Oktober ada 6 (organisasi dan sekolah) yang telah melaksanakan kegiatan outbound di “Taman Dolanan”. Total sudah 500 pengunjung selama kurun waktu 2 bulan. Pendapatan GKT dari optimalisasi “Taman Dolanan” naik signifikan sekitar 7.500.000-10.000.000/ bulan. Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh Tim WIRADESA Fakultas Farmasi Universitas Surabaya dapat disimpulkan bahwa paket outbound sebagai inovasi dari optimalisasi “Taman Dolanan” milik GKT memberikan dampak positif dilihat dari peningkatan pendapatan GKT. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disarankan agar ide-ide kreatif dan inovatif perlu terus dicari sebagai upaya untuk bertahan di era pandemi COVID-19.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.